- Puasa sunah untuk bulan Dzulhijjah (dalam kalender Islam), dilaksanakan 2 hari sebelum tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha) atau biasa dikenal dengan lebaran haji yaitu tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Tanggal 8 Dzulhijah dinamakan puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijah dinamakan puasa Arafah. Puasa sunah Tarwiyah dan Arafah sangat dianjurkan, agar kita dapat turut merasakan nikmatnya seperti yang dirasakan oleh para jama'ah haji.
Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah tentunya sangat dirasakan bagi setiap umat Islam dan akan disambut dengan amalan-amalan yang bermanfaat sesuai syariat juga tata cara yang diajarkan oleh guru, pakar hingga ahli menurut dalil para shufi maupun perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW.
Bulan Dzulhijjah, di Indonesia juga dikenal sebagai bulan Haji karena pada bulan ini lebaran haji dirayakan yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah. Oleh sebab itu terdapat amalan-amalan perbuatan baik menyambut hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah tahun Hijriyah (Kalender Islam), sebagaimana perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW Ibnu Abbas dalam sebuah Hadits menyebutkan tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:
مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ
Artinya dalam riwayat Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid. (HR Bukhari)
Dalam Hadits dlaif (Lemah) tentang fadhilah atau keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 8 Dzulhijjah pada hadits berikut ini:
(ﺣﺪﻳﺚ: ” ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ اﻟﺘﺮﻭﻳﺔ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﺳﻨﺔ “. اﻟﺤﺪﻳﺚ. ﺭﻭاﻩ ﺃﺑﻮ اﻟﺸﻴﺦ ﻓﻰ اﻟﺜﻮاﺏ ﻭاﺑﻦ اﻟﻨﺠﺎﺭ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻣﺮﻓﻮﻋﺎ (ﺻ 229) . * ﺿﻌﻴﻒ.
Artinya: Hadis: “Puasa hari Tarwiyah adalah tebusan selama setahun.” Hadits Riwayat Abu Syaikh Ibnu Hibban dalam ats-Tsawab dan Ibnu Najjar daei Ibnu Abbas secara Marfu’. *hadis dlaif (Irwa’ al-Ghalil 4/112)
Adapun tentang fadhilah atau keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah didasarkan pada hadits berikut ini:
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya: Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)
Dalam lafaz kata Bahasa Indonesia: NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
Dalam Arti kata : “ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Dalam lafaz kata Bahasa Indonesia: NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
Dalam Arti kata : “ Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
Tentu Adabiknya pengikut kedua pendapat tersebut saling menghargai karena masing-masing mempunyai landasan dalil yang diyakini. Karena perbedaan itu Indah begitu juga dengan Islam, semoga bermanfaat!!
Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah tentunya sangat dirasakan bagi setiap umat Islam dan akan disambut dengan amalan-amalan yang bermanfaat sesuai syariat juga tata cara yang diajarkan oleh guru, pakar hingga ahli menurut dalil para shufi maupun perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW.
Bulan Dzulhijjah, di Indonesia juga dikenal sebagai bulan Haji karena pada bulan ini lebaran haji dirayakan yaitu pada tanggal 10 Dzulhijjah. Oleh sebab itu terdapat amalan-amalan perbuatan baik menyambut hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah tahun Hijriyah (Kalender Islam), sebagaimana perkataan sahabat Nabi Muhammad SAW Ibnu Abbas dalam sebuah Hadits menyebutkan tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Abnu Abbas r.a meriwayatkan Rasulullah s.a.w bersabda:
مَا مِنْ أيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِيْ أَياَّمُ اْلعُشْرِ قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهُ فَلَمْ يَرْجِعُ مِنْ ذَلِكَ شَيْءٌ
Artinya dalam riwayat Rasulullah SAW bersabda: Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: Ya Rasulallah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid. (HR Bukhari)
Dalam Hadits dlaif (Lemah) tentang fadhilah atau keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 8 Dzulhijjah pada hadits berikut ini:
(ﺣﺪﻳﺚ: ” ﺻﻮﻡ ﻳﻮﻡ اﻟﺘﺮﻭﻳﺔ ﻛﻔﺎﺭﺓ ﺳﻨﺔ “. اﻟﺤﺪﻳﺚ. ﺭﻭاﻩ ﺃﺑﻮ اﻟﺸﻴﺦ ﻓﻰ اﻟﺜﻮاﺏ ﻭاﺑﻦ اﻟﻨﺠﺎﺭ ﻋﻦ اﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﻣﺮﻓﻮﻋﺎ (ﺻ 229) . * ﺿﻌﻴﻒ.
Artinya: Hadis: “Puasa hari Tarwiyah adalah tebusan selama setahun.” Hadits Riwayat Abu Syaikh Ibnu Hibban dalam ats-Tsawab dan Ibnu Najjar daei Ibnu Abbas secara Marfu’. *hadis dlaif (Irwa’ al-Ghalil 4/112)
Adapun tentang fadhilah atau keutamaan berpuasa hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah didasarkan pada hadits berikut ini:
صَوْمُ يَوْمِ عَرَفَةَ يُكَفِّرُ سَنَتَيْنِ مَاضِيَةً وَمُسْتَقْبَلَةً وَصَوْمُ عَاشُوْرَاَء يُكَفِّرُ سَنَةً مَاضِيَةً
Artinya: Puasa hari Arafah menebus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyura (10 Muharram) menebus dosa setahun yang telah lewat. (HR Ahmad, Muslim dan Abu Daud dari Abi Qotadah)
KEUTAMAAN DAN HIKMAH PUASA TARWIYAH DAN ARAFAH MENJELANG IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH
PUASA TARWIYAH 8 DZULHIJJAH: KEUTAMAAN, HIKMAH DAN PENGERTIAN PUASA TARWIYAH
Puasa Tarwiyah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari tarwiyah dalam pengertian 8 Dzulhijjah, hari sebelum hari wukuf. Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) berdasarkan beberapa hadist adalah puasa Tarwiyah dapat menghapus dosa satu tahun silam yang telah terlewati.Baca:
DO'A NIAT PUASA TARWIYAH
نويت صوم ترويه سنة لله تعالىDalam lafaz kata Bahasa Indonesia: NAWAITU SAUMA TARWIYAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
Dalam Arti kata : “ Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah ta’ala.”
PUASA ARAFAH 9 DZULHIJJAH: KEUTAMAAN, HIKMAH DAN PENGERTIAN PUASA ARAFAH
Puasa Arafah atau Arofah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah yaitu hari pada saat jama'ah haji melakukan wukuf di padang Arafah. Adapun keutamaan puasa sunah Tarwiyah (9 Dzulhijjah) berdasarkan beberapa hadist adalah puasa Arafah memiliki keutamaan yaitu dapat menghapus dosa dua tahun (1 tahun silam yang telah terlewati dan 1 tahun yang akan datang).DO'A NIAT PUASA TARWIYAH
نويت صوم عرفة سنة لله تعالىDalam lafaz kata Bahasa Indonesia: NAWAITU SAUMA ARAFAH SUNNATAN LILLAHI TA'ALAH
Dalam Arti kata : “ Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah ta’ala.”
KESIMPULAN ARTI KATA TARWIYAH DAN ARAFAH DALAM PUASA MENJELANG IDUL ADHA 10 DZULHIJJAH
Banyak pendapat yang mengatakan bahwa puasa Tarwiyah disunnahkan karena termasuk amal saleh yang dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah. Sedangkan pendapat yang mengatakan bahwa tidak disunnahkan secara khusus puasa pada hari Tarwiyah karena melihat hadist di atas yang dlaif atau lemah. Ini juga terkembali pada masalah perbedaan pendapat mengenai apakah hukum menggunakan hadist dlaif.Tentu Adabiknya pengikut kedua pendapat tersebut saling menghargai karena masing-masing mempunyai landasan dalil yang diyakini. Karena perbedaan itu Indah begitu juga dengan Islam, semoga bermanfaat!!
Show EmoticonHide Emoticon